Ungaran adalah ibu kota Kabupaten Semarang, Provinsi Jawa Tengah, Indonesia. Kota ini terletak tepat di sebelah selatan Kota Semarang. Wilayah perkotaan Ungaran meliputi kecamatan Ungaran Barat dan Ungaran Timur. Sebagian wilayah Kota, merupakan daerah padat penduduk yaitu disekitar sepanjang jalan utama (protokol) Jln Jend. Gatot Subroto dan jalan "asmara" (Jl. Ahmad Yani) yaitu tempat rumah dinas Bupati Semarang dan masjid Kabupaten berada. Salah satu makanan khas Ungaran adalah sate sapi "Pak Kempleng". Konon semua penjual sate sapi di Ungaran mengaku "keturunan" Pak Kempleng yang mempopulerkan sate sapi pada tahun 1960-an sampai 1970-an. Kota Ungaran memiliki peninggalan berupa gedung-gedung, misalnya Gedung Kuning dan Benteng Diponegoro. Kota ini juga merupakan sentra industri skala besar dan menengah. Kota ini berdekatan dengan desa Pringapus.
ABOUT UNGARAN
Kabupaten Semarang, adalah sebuah kabupaten di Provinsi Jawa Tengah. Ibukotanya adalah Ungaran. Kabupaten ini berbatasan dengan Kota Semarang di utara; Kabupaten Demak dan Kabupaten Grobogan di timur; Kabupaten Boyolali di timur dan selatan; serta Kabupaten Magelang, Kabupaten Temanggung, dan Kabupaten Kendal di barat.
Slogan Kabupaten ini adalah sebagai Bumi Serasi yang merupakan akronim dari "Sehat, Rapi, Aman, Sejahtera, dan Indah".
SEJARAH
Kabupaten Semarang pertama kali didirikan oleh Raden Kaji Kasepuhan (dikenal sebagai Ki Pandan Arang II) pada tanggal 2 Mei 1547 dan disahkan oleh Sultan Hadiwijaya. Kata "Semarang" konon merupakan pemberian dari Ki Pandan Arang II, ketika dalam perjalanan ia menjumpai deretan pohon asam (Bahasa Jawa: asem) yang berjajar secara jarang (Bahasa Jawa: arang-arang), sehingga tercipta nama Semarang.
Ketika masa pemerintahan Bupati Raden Mas Soeboyono, pada tahun 1906 Pemerintah Hindia Belanda membentuk Kotapraja (gemente) Semarang, sehingga terdapat dua sistem pemerintahan, yaitu kotapraja yang dipimpin oleh burgenmester, dan kabupaten yang dipimpin oleh bupati.
Kabupaten Semarang secara definitif ditetapkan berdasarkan UU Nomor 13 tahun 1950 tentang pembentukan kabupaten-kabupaten dalam lingkungan provinsi Jawa Tengah. Pada masa pemerintahan Bupati Iswarto (1969-1979), ibukota Kabupaten Semarang secara de facto dipindahkan ke Ungaran. Sebelumnya pusat pemerintahan berada di daerah Kanjengan (Kota Semarang).
Pada tahun 1983, berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 29 Tahun 1983 tentang Pemindahan Ibukota Kabupaten Semarang ke Kota Ungaran di Wilayah Kabupaten Daerah Tingkat II Semarang, Ungaran yang sebelumnya berstatus sebagai kota kawedanan ditetapkan sebagai ibukota Kabupaten Semarang, yang sebelumnya berada di wilayah Kotamadya Semarang. Sejak itulah setiap tanggal 20 Desember 1983 ditetapkan sebagai hari jadi Ungaran sebagai ibukota Kabupaten Semarang.
Pada tahun 2005, kecamatan Ungaran dimekarkan menjadi dua, yakni Ungaran Barat, Semarang dan Ungaran Timur, Semarang.
GEOGRAFI
Batas administrasi Kabupaten adalah sebelah Utara berbatasan dengan Kota Semarang, dan Kabupaten Demak. Sebelah Selatan berbatasan dengan Kabupaten Boyolali dan Kabupaten Magelang, Sebelah Timur berbatasan dengan Kabupaten Boyolali dan Kabupaten Grobogan. Sebelah Barat berbatasan dengan Kabupaten Temanggung dan Kabupaten Kendal. Ditengah-tengah wilayah ini terdapat Kota Salatiga. Rata-rata ketinggian tempat di Kabupaten Semarang 607 meter di atas permukaan laut. Daerah terendah di Desa Candirejo Kecamatan Ungaran. Daerah tertinggi di Desa Batur Kecamatan Getasan.
Ungaran, ibukota kabupaten ini, tepat berbatasan dengan Kota Semarang. Bagian timur wilayah kabupaten ini merupakan dataran tinggi dan perbukitan. Sungai besar yang mengalir adalah Kali Tuntang. Di bagian barat wilayahnya berupa pegunungan, dengan puncaknya Gunung Ungaran (2.050 meter) di perbatasan dengan Kabupaten Kendal, serta Gunung Merbabu (3.141 meter) di barat daya.
Kabupaten Semarang dilintasi jalan negara yang menghubungkan Yogyakarta dan Surakarta dengan Kota Semarang. Angkutan umum antarkota dilayani dengan bis, yakni di terminal bus Sisemut (Ungaran), Bawen, dan Ambarawa. Beberapa rute angkutan regional adalah: Semarang-Solo, Semarang-Yogyakarta, dan Semarang-Purwokerto, sedang rute angkutan lokal adalah Semarang-Ambarawa dan Semarang-Salatiga.
Bawen merupakan kota persimpangan jalur menuju Solo dan menuju Yogyakarta atau Purwokerto. Jalur kereta api Semarang-Yogyakarta merupakan salah satu yang tertua di Indonesia, namun saat ini tidak lagi dioperasikan, sejak meletusnya Gunung Merapi yang merusakkan sebagian jalur tersebut. Jalur lain yang kini juga tidak beroperasi adalah Ambarawa-Tuntang-Kedungjati. Di Ambarawa terdapat Museum Kereta Api. Kereta api uap dengan rel bergerigi kini dugunakan sebagai jalur wisata dengan rute Ambarawa-Bedono.
Kota Salatiga terletak di tengah-tengah wilayah Kabupaten Semarang, berada di jalur utama Semarang-Solo.
Kabupaten Semarang terdiri atas 19 kecamatan, yang dibagi lagi atas sejumlah desa dan kelurahan. Ibukota kabupaten adalah Ungaran. Kecamatan-kecamatan di Kabupaten semarang , yaitu: Ungaran Barat, Ungaran Timur, Bergas 9 desa 4 kelurahan, Pringapus 8 desa 1 kelurahan, Bawen 10 desa 2 kelurahan, Bringin 16 desa, Tuntang 16 desa, Pabelan 17 desa, Bancak 9 desa, Suruh 17 desa, Susukan 13 desa, Kaliwungu 11 desa, Tengaran 15 desa, Getasan 13 desa, Banyubiru 10 desa, Sumowono 16 desa, Ambarawa 7 desa 9 kelurahan, Jambu 11 desa, Bandungan desa.
KEADAAN SOSIAL
Pendidikan
Kabupaten Semarang memiliki sejumlah perguruan tinggi, diantaranya UNDARIS, Ngudi Waluyo Ungaran, Akademi Kebidanan Ungaran, dan Sekolah Tinggi Theologia Abdiel.
Penduduk
Hasil registrasi penduduk akhir tahun 2006, jumlah penduduk Kabupaten Semarang pada tahun 2006 adalah sebesar 918.653 orang dengan laju pertumbuhan penduduk sebesar 0,37 persen.Dari hasil angka registrasi tersebut, diperoleh rasio jenis kelamin penduduk Kabupaten Semarang masih di bawah 100 yaitu sebesar 98,17.Hal ini menggambarkan bahwa jumlah penduduk wanita lebih banyak daripada jumlah penduduk laki-laki.Sejalan dengan pertumbuhan penduduk, jumlah rumah tangga juga bertambah, pada tahun 2002 sebesar 217.875 menjadi 220.117 pada tahun 2002, dengan rata ? rata anggota rumahtangga 4 orang pada tahun 2001 dan tahun 2002. Seiring dengan kenaikan penduduk maka kepadatan penduduk dalam kurun waktu lima tahun ( 1998-2002) cenderung mengalami kenaikan, pada tahun 2002 tercatat sebesar 885 jiwa setiap kilometer persegi. Jumlah penduduk yang terus bertambah setiap tahun tidak diimbangi dengan pemerataan penyebaran penduduk. Kepadatan penduduk di Kecamatan yang wilayahnya sebagian besar perkotaan mempunyai kepadatan penduduk yang tinggi dibandingkan dengan Kecamatan yang wilayahnya masih merupakan daerah pedesaan. Wilayah terpadat tercatat di Tengaran, Ambarawa dan Ungaran., masing - masing dengan kepadatan 1.202, 1.485 dan 1.557 jiwa/Km.
Mata Pencaharian
Matapencaharian penduduk di Kabupaten Semarang pada umumnya masih bekerja di bidang pertanian, hal ini sesuai dengan potensi wilayah Kabupaten Semarang sebagian besar masih merupakan lahan pertanian.
Kesehatan
Beberapa rumah sakit besar di Kabupaten Semarang adalah Rumah sakit Umum Daerah Ungaran dan RSU Daerah Ambarawa.
Pariwisata
Candi Gedongsongo, Kecamatan Sumowono. Museum Perjuangan Palagan Ambarawa. Museum Kereta Api, Kecamatan Ambarawa. Rawa Pening. Agrowisata Tlogo. Agrowisata Bandungan. Benteng Williem II. Bukit Cinta. Kopeng (Lereng Gunung Merbabu). Kali Pancur. Pemandian / kolam renang Siwarak. Pemancingan Blater. Pemandian dan pemancingan Muncul. Bumi perkemahan dan pemandian Sendang Senjoyo. Wisata rohani Goa Maria Kerep, Kecamatan Ambarawa.
Rupa-rupa
Makanan khas daerah ini adalah sate sapi, tahu bakso dan krupuk bakar (krupuk yang cara pengolahannya dengan cara disangan garam).
Lihat Juga:
andry pramudya, mayyoli.blogspot.com, nasib pegawai outsourcing, pegawai outsourching, pegawai outsourcing, outsourcing pt pos, struktur organisasi pt pos
Lihat Juga:
andry pramudya, mayyoli.blogspot.com, nasib pegawai outsourcing, pegawai outsourching, pegawai outsourcing, outsourcing pt pos, struktur organisasi pt pos
No comments:
Post a Comment