Menjelang peluncuran iPad 2, hampir semua orang yang hadir berharap akan ada peningkatan resolusi tablet berukuran 9,7 inci itu. Namun, di tengah beragam kelebihan yang diungkapkan, ternyata resolusi layar iPad 2 tetap sama dengan seri iPad sebelumnya. Wah, mengapa?
Sejarah pengembangan display iPhone bisa menjelaskannya. Apple terus mempertahankan iPhone pada resolusi 480 x 320 piksel untuk tiga seri pertama. Namun, begitu iPhone 4 diperkenalkan, resolusinya langsung dua kali lipat, 960 x 640. Ada pula tambahan "retina display" untuk tampilan yang lebih baik, melebihi batas pandangan manusia.
Raymond Soneira, Presiden DisplayMate Technologies yang melakukan analisis pada display iPhone dan iPad mengatakan, "Apple suka melakukan hal-hal dengan penambahan sebesar dua. Anda harus melakukannya untuk iPhone sebab iPhone 3GS memiliki resolusi yang rendah. Bila resolusi sangat rendah, sulit melakukan peningkatan yang bukan faktor dari dua."
Namun, peningkatan display dengan cara yang sama pada iPAD akan menimbulkan masalah. Pengembang aplikasi mungkin akan memiliki cara matematis sederhana untuk menyelesaikannya. Namun, resolusi akan melompat menjadi 2048 x 1536. Resolusi itu bahkan 536 piksel lebih banyak dari yang dibutuhkan video High Definition (1920 x 1080).
"Ini benar-benar tidak perlu. Secara teknis, Anda tidak harus menggandakannya. Pada resolusi tinggi, akan lebih mudah untuk mengubah skala gambar. Apple bisa dengan mudah mengubah resolusi menjadi 1600 x 1200 dan aplikasi yang didesain untuk resolusi rendah bisa diubah skalanya dengan prosesor grafis dan akan tampak cukup bagus," ujar Soneira seperti dikutip PC Magazine.
Selain soal resolusi yang terlalu tinggi, meningkatkan resolusi dalam jumlah besar akan menimbulkan sejumlah isu. Pertama, biaya akibat layar resolusi tinggi akan lebih tinggi pula. Dengan piksel yang besar, prosesor iPad juga akan kena dampak sehingga Apple harus berkompromi dengan kemampuan baterai untuk tetap mempertahankan desain yang tipis.
Masalah lain adalah, kecerahan gambar akan menyengsarakan pada resolusi tinggi. "Ketika jumlah piksel ditingkatkan, cahaya yang ditaruh dalam panel berkurang. Daya untuk memproses akan meningkat dramatis sebab jumlah piksel yang juga meningkat. Paling tidak, Anda akan mengorbankan daya tahan baterai," papar Soneira.
Di sisi lain, dengan berbagai masalah yang mungkin muncul, benefit dari penambahan resolusi mungkin tak ada. Video dalam format 1080p takkan mampu memenuhi seluruh layar pada iPad dengan retinal display, dan Apple mungkin takkan bisa membuat klaim prosesor grafis yang 9 kali lebih cepat jika prosesornya harus mendukung resolusi yang begitu tinggi.
"Anda tak perlu retina display untuk iPad. Ini sebenarnya digunakan lebih jauh dari wajah Anda daripada iPhone sehingga tak membutuhkan resolusi setinggi itu. Secara teknis, ini tak masuk akal. Ini akan membuat gambar terlalu tajam. Bahkan, iPhone 4 lebih tajam dari yang seharusnya," kata Soneira.
Sebelum peluncuran, Soneira sempat menduga bahwa Apple akan mengambil resolusi hingga 1152 x 768 dan mengubah aspek rasio 3 : 2, membuat layar berbentuk mirip iPhone dan membawa piksel lebih dekat pada kompetitornya seperti Motorola Xoom yang memiliki resolusi 1280 x 800. Namun, kenyataannya Apple tak melakukan itu.
Sementara itu, iPad 2 menolak untuk meningkatkan kualitas display-nya. Rumor yang beredar sebelum peluncuran menyebutkan bahwa Apple telah masuk pada program rekayasa di resolusi yang lebih tinggi. "Apple membeli semua ini dalam kuantitas yang besar," kata Soneira. Sulit untuk menciptakan kuantitas panel display tanpa perencanaan lanjut yang signifikan.
Ketika iPad 2 tak memberi tambahan pada resolusi, akankah iPad 3 melakukannya? Tak ada orang yang tahu. Namun, Soneira mengatakan, "Mulai musim gugur ini, penggunaan 1024 x 760 akan mulai jenuh. Jadi, Apple akan ditekan oleh kompetisi yang ada. Ini akan mirip seperti iPhone 3GS. Mereka mempertahankan resolusi 430 x 320 untuk satu siklus lebih lama."
Tags: layar Apple iPad 2, Resolusi iPad 2, Display iPad 2, Kekurangan Layar iPad 2, Kelebihan iPad 2,
No comments:
Post a Comment