Teknologi yang menjadi latar belakang terciptanya hologram ini lahir dari fisikawan Hongaria, Dennis Gabor, yang mengembangkan teori holografi sejak tahun 1947. Gabor lahir 5 Juni 1900 di Budapest, Hongaria. Ia merupakan anak pertama dari pasangan Bertalan Gabor dan Adrienne. Dalam kehidupannya, Gabor termasuk orang yang berada. Ayahnya, seorang direktur di salah satu perusahaan pertambangan
Semenjak kecil ia sudah mencintai ilmu fisika. Ia mendapat pendidikan di Budapest dan Berlin. Pada tahun 1924, ia lulus dan mendapatkan gelar diploma dari Technische Hochschule Berlin. Gabor pun berhasil melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi dan berhasil mendapatkan gelar sarjana.
Setelah lulus, Gabor mengembangkan karier intelektualnya di perusahaan Siemens dan Halske AG di Jerman. Namun, pada 1933, setelah Hitler berkuasa ia melarikan diri dari Nazi ke Inggris. Di negara Britania ini Gabor bekerja dalam pengembangan Departemen British Thomson-Houston di Rugby, Warwickshire.
Pada 1947, saat bekerja di Departemen British Thomson-Houston, Gabor menemukan holografi. Penemuan yang brilian ini ditemukan secara tidak sengaja oleh Gabor. Awalnya Gabor sedang berusaha meneliti mikroskop elektron. Ia mengembangkan teori untuk mengembangkan kemampuan mikroskop elektron itu. Pada saat ia berusaha membuktikan teorinya tersebut ia tidak menggunakan pancaran elektron, tetapi justru menggunakan cahaya. Dengan percobaan itu, Gabor malah menemukan teori holografi, ilmu yang memproduksi hologram. Dengan teori tersebut, ia berhasil menciptakan hologram pertama di dunia. Istilah hologram ciptaan Gabor berasal dari Bahasa Yunani holo dan gramma, untuk teknik ini, yang berarti “pesan menyeluruh”.
Sebagian besar literatur menyebutkan, hologram dibuat Gabor melalui proses pembelahduaan selajur sinar laser. Lajur pertama, disebut “acuan”, menyinari selembar lempeng peka foto atau film, sedangkan lajur kedua menyinari objek untuk diholografikan. Cahaya yang direfleksikan objek ini bertabrakan di atas lempengan tadi, dan menciptakan pola gabungan yang, setelah dikembangkan lagi, menampilkan citra 3D. Pada waktu itu, hologram hanya membutuhkan satu ruangan, tempat citra tertentu ditembakkan sehingga seolah-olah menjadi bagian dari ruangan itu sendiri. Citra tadi, dengan sendirinya, menimbulkan kesan nyata dan sangat fantastis. Namun sayang, hologram ciptaan Gabor tidak tersedia secara komersial sampai pengenalan laser pada 1960.
Dalam perkembangannya sinar yang dibutuhkan untuk menciptakan hologram yang lebih baik adalah sinar laser yang baru dikembangkan pada tahun 1960. Hologram ini berhasil dikembangkan oleh Pribram. Ia sangat jeli membaca konsep holografi sehingga menemukan penjelasan yang telah lama dicari-cari oleh para ilmuwan otak. Pribram yakin bahwa ingatan terekam bukan di dalam sel-sel otak, melainkan di dalam pola-pola impuls saraf yang merambah seluruh otak, seperti pola-pola interferensi sinar laser yang merambah seluruh wilayah pelat film yang mengandung suatu gambar holografik. Dengan kata lain, Pribram yakin bahwa otak itu sendiri merupakan hologram.
Pada tahun 1979, dua ilmuwan Soviet berhasil mengadaptasi temuan Dennis Gabor dengan sinehologram. Eizykman dan Fihman mulai bekerja sama di bidang hologram, ketika keduanya menjadi guru besar sinema di Universitas Paris. Dengan alat yang dirancang khusus, mereka membuat empat sinehologram berukuran 35 mm dan 70 mm. Itulah yang dipertunjukkan di College of France, Paris. Dengan dana sekitar 58 ribu dolar AS dari Fond d`Intervention Culturelle, keduanya kemudian mulai bergelut dengan film holografi berukuran 126 mm. Penggunaan film lebar ini merupakan langkah pertama untuk membuat sinehologram yang bisa ditonton lebih dari dua orang dalam waktu bersamaan. Ketika itu pula mereka menerima uluran tangan dari perusahaan Prancis Aerospatiale, yang mengirimkan satu tim insinyur dan seniman untuk belajar ke GK Lasers di Rugby, Inggris
Berkat temuannya melalui hologram, Dennis Gabor berhasil meraih Hadiah Nobel Fisika pada 1971. Di samping dianugerahi Penghargaan Nobel, Gabor menjadi anggota Royal Society London pada 1956, dan anggota kehormatan Akademi Ilmiah Hongaria pada 1964.
Dennis Gabor meninggal pada 9 Februari 1979, pada usia 79 tahun. Selain penemu hologram, Gabor juga dikenal sebagai penemu teori sintesis granular yang meneliti bagaimana manusia berkomunikasi dan mendengar.
source : http://biologilibrary.blogspot.com/2010/03/dennis-gabor-1900-1979-penemu-holografi.html
No comments:
Post a Comment